
Survei yang dilakukan oleh tim Diskominfo melibatkan berbagai aspek keamanan informasi, mulai dari keamanan jaringan komputer hingga kesadaran masyarakat terhadap praktik keamanan digital. Tim survei melakukan pengamatan langsung serta wawancara dengan warga setempat untuk memahami secara lebih mendalam kondisi keamanan informasi di Kelurahan Mlatiharjo.
Menurut Kepala Diskominfo Kota Semarang, hasil survei menunjukkan bahwa tingkat keamanan informasi di Kelurahan Mlatiharjo masih rendah. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya tingkat keamanan informasi antara lain adalah minimnya kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga keamanan data pribadi dan informasi sensitif, kurangnya pemahaman tentang risiko keamanan informasi, serta keterbatasan infrastruktur teknologi informasi yang rentan terhadap serangan cyber.
Salah satu temuan menarik dari survei ini adalah bahwa sebagian besar warga masih menggunakan password yang lemah dan rentan terhadap serangan hacker. Selain itu, banyak juga yang kurang memperhatikan keamanan saat bertransaksi secara online, meninggalkan celah bagi penipuan dan pencurian identitas.
Dalam menjawab temuan survei ini, Diskominfo Kota Semarang berencana untuk melakukan serangkaian kegiatan penyuluhan dan pelatihan kepada masyarakat setempat tentang praktik keamanan informasi yang baik. Selain itu, akan dilakukan pembenahan infrastruktur teknologi informasi di wilayah tersebut guna meningkatkan ketahanan terhadap serangan cyber.
Tidak hanya itu, Diskominfo juga akan bekerja sama dengan pihak terkait untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga keamanan informasi, baik melalui kampanye publik maupun program edukasi yang melibatkan berbagai stakeholder.
Dengan adanya survei ini, diharapkan masyarakat Kelurahan Mlatiharjo, Kota Semarang dapat lebih sadar dan proaktif dalam menjaga keamanan informasi, sehingga risiko terhadap serangan cyber dapat diminimalkan dan keamanan digital dapat terjaga dengan baik.